Minggu, tepatnya tanggal 11 November 2012
kemarin aku bersama teman-temanku pergi ke pantai dalam rangka berlibur
bersama. Teman-temanku adalah teman satu tingkat kuliahku. Mereka teman-teman
yang baik, sangat menyukai travelling dan berlibur ke suatu tempat, sama
seperti aku. Maka kami sangat kompak jika mengadakan acara berlibur bersama. Kali
ini pantai yang kami tuju adalah Pantai Mutun. Hmm rasanya sudah lama sekali
aku tak mengunjungi pantai ini, terakhir aku mengunjunginya sekitar tiga tahun
yang lalu, saat aku masih duduk di kelas dua SMA. Sebelum berangkat kami
terlebih dahulu berkumpul di lapangan belakang kampus, rencananya hari itu kami
akan berangkat pukul 07:00, tetapi karena terkendala adanya beberapa teman yang
belum juga berkumpul akhirnya waktu menjadi molor dan kami pun berangkat
sekitar pukul 08:00. Tak apalah, yang penting kami bisa berangkat.
Dalam perjalanan awalnya kami sangat gembira,
ada saja hal-hal yang kami lakukan di dalam bus, mendengarkan karaoke, bernyanyi
bersama seperti anak yang masih TK, ada juga yang mengabadikan momen dengan
berfoto dalam bus. Ya, kami memang menyukai fotografi, bagiku foto itu seni
yang abadi. Namun ketika waktu menyatakan bahwa sudah dua jam kami berada dalam
bus rupanya teman-teman yang semangat tadi sudah kelelahan karena terlalu
banyak tertawa dalam bus. Sehingga beberapa diantara mereka ada yang tertidur.
Satu jam kemudian kami sampai di Pantai.
Perjalanan dari Kota Metro – Pantai Mutun telah memakan waktu selama +/- tiga
jam. Waktu yang cukup panjang bagiku. Ketika turun dari bus dan menginjakkan
kaki ke pasir pantai aku tercengang melihat keindahan pantai yang ternyata
pantai tersebut sekarang jadi lebih terawat ketimbang sewaktu dulu aku
mengunjunginya. Sampai-sampai angin pantai seolah ingin membawaku untuk segera
mengelilingi pantai. Tapi sebelumnya aku dan teman-temanku terlebih dahulu
makan siang bersama. Satu persatu makanan katering yang telah kami pesan pagi
tadi dibagikan ke teman-teman. Tak lupa softdrink juga turut dibagikan. Canda-tawa
kembali terjadi di sela-sela makan siang kami.
Setelah makan siang dan istirahat sebentar
kemudian kami segera berganti pakaian untuk berenang di laut. Aku berjalan
mengelilingi pinggir pantai bersama teman-teman, tak lupa kami berfoto bersama.
Berlibur di Pantai memang mengasyikan dan tidak membosankan. Di tengah Pantai
Mutun terdapat pulau kecil bernama Pulau Tangkil, untuk menuju sana butuh kapal
untuk menyebrangi lautan, aku dan sebagian temanku pergi ke pulau itu, tarif
yang digunakan untuk jasa kapal itu per orang adalah Rp 10.000,- waktu yang ditempuh kira-kira 15menit perjalanan.. Pulau
Tangkil cukup bagus, tapi sayang pasir pantai yang putih terlihat sangat kotor
sekali. Mungkin akibat ulah pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
Ketika aku sedang duduk santai di pinggiran
pantai tiba-tiba temanku mengajakku untuk mencoba Banana Boat, permainan yang
kata orang cukup seru. Aku sendiri belum pernah mencoba bermain Banana Boat,
karena aku takut dengan kedalaman laut, apalagi aku tidak bisa berenang. Sontak
aku langsung menolak ajakan temanku itu. Tapi temanku terus memaksaku untuk
ikut, dia bilang dia yang akan menanggung biaya sewa permainan itu. Huuffhh
dengan perasaan yang tidak karuan aku terpaksa ikut, tak apalah yang penting gratis pikirku. Untuk naik
Banana Boat ini tarif yang dipatok adalah Rp 25.000 perorang, dan untuk
menaikinya harus ada lima orang. Dag dig dug rasanya ketika aku tengah berada
diatas Banana Boat itu. Perlahan-lahan mulai berjalan, kemudian melaju dengan
kecepatan tinggi. Kupegang erat tali pegangan yang ada didepanku, aku terus
menjerit karena takut jatuh ke laut. Dan
ternyata kami memang sengaja dijatuhkan dan digelempangkan ke laut. Banana Boat
bersama kami pun terbalik. Untungnya walau aku tak bisa berenang tapi ada
pelampung yang menempel di tubuhku. Aku melambai-lambaikan tangan dan terus
menjerit meminta pertolongan, karena aku sangat ketakutan, takut akan tenggelam.
Haahh tak lagi-lagi aku naik Babana Boat itu, gumamku.
Tak terasa kami sudah terlalu lama berada di
pantai tapi rasanya kurang puas, waktu menunjukkan pukul 16:00, kami segera
bersiap-siap dan bergegas untuk pulang. Hari itu menjadi hari yang cukup
melelahkan bagiku. Sampai dirumah tubuhku ini rasanya remuk. Tapi tetap
menyenangkan. Kuharap kebersamaan ini terus berlanjut.
0 komentar:
Posting Komentar