Jumat, 07 Desember 2012

Islam Sebagai Agama Wahyu Alquran


TUGAS MANDIRI
METODOLOGI STUDI ISLAM (MSI)

ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU AL-QUR’AN
(Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an)










Dosen Pengampu    :           Dra. Siti Nurjanah, M.Ag

                 

D I S U S U N      O L E H

Nama                         :           Tuti Mufarokah
NPM                           :           1179508

                                                                              


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TA. 2011 / 2012

KATA PENGANTAR


Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-Nya pula, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “Pendekatan Pokok Dalam Studi Al-Qur’an” sebagai tugas mandiri dari mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya.



Metro, 11 Oktober 2011


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian Al-Qur’an
B.      Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an:
a)     Tema-tema Pokok Al-Qur’an
b)     Ilmu-ilmu Al-Qur’an
BAB III PENUTUP
A.      KESIMPULAN
B.      SARAN
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan bathin, di dunia dan akhirat kelak. Ada beberapa ilmu yang dapat dipakai untuk memahami Al-Qur’an. Dalam makalah ini akan dibahas pokok-pokok materi mengenai Al-Qur’an, yaitu tentang Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an.

1.2         Rumusan Masalah
 Dengan memperhatikan latar belakang tersebut diatas, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1.2.1        Apa pengertian Al-Qur’an?
1.2.2        Apa saja lingkup materi pendekatan studi Al-Qur’an?

1.3         Tujuan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.3.1            Untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Metodologi Studi Islam.
1.3.2            Untuk mengetahui pembahasan dan pengertian Al-Qur’an.
1.3.3            Untuk menambah wawasan pembaca maupun pemakalah mengenai studi Al-Qur’an.


BAB II
PEMBAHASAN


A.             Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna, diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.[1]
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril.


B.             Pedekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an
a)     Tema-tema Pokok Al-Qur’an

Yang dimaksud dengan tema-tema pokok Al-Qur’an adalah suatu cara penafsiran Al-Qur’an dengan menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang berbeda-beda dalam surat Al-Qur’an yang berkaitan dengan topik tertentu.[2]

Tema-tema pokok Al-Qur’an  meliputi:[3]
a.       Keadilan
b.      Musyawarah
c.       Perdamaian
d.      Konsep Ibadah
e.       Konsep Manusia
f.        Konsep Kerja

b)     Ilmu-ilmu Al-Qur’an

Ilmu-ilmu Al-Qur’an adalah ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan membahas Al-Qur’an.[4]

Secara garis besar ilmu Al-Qur’an terbagi dua, yaitu:
1.      Ilmu  yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas tentang macam-macam qira’at[5], tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2.      Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan secara mendalam.

Berikut ini akan dijelaskan ilmu-ilmu Al-Qur’an yang pokok-pokok saja sebagai berikut:[6]
1.      Ilmu Mawathin al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya.

2.      Ilmu Tawarikh al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan tertib turun surat dengan sempurna.

3.      Ilmu Asbab al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.

4.      Ilmu Qira’at
Yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa qira’at (bacaan Al-Qur’an yang diterima dari Rasulullah SAW)

5.      Ilmu Tajwid
Yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Qur’an, tempat mulai dan pemberhentiannya, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu.

6.      Ilmu Gharib Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.

7.      Ilmu I’rabil Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan baris Al-Qur’an dan kedudukan lafal dalam ta’bir (susunan kalimat).

8.      Ilmu Wujuh wa al-Nazhar
Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an yang banyak arti; menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat.

9.      Ilmu Ma’rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih
Yaitu ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam[7] dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih.[8]
10.  Ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh
Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufassir.[9]

11.  Ilmu Bada’i Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang membahas keindahan-keindahan Al-Qur’an.

12.  Ilmu I’daz Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur Al-Qur’an, sehingga ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli bahasa Arab.

13.  Ilmu Tanasub Ayat Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya.

14.  Ilmu Aqsam Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam Al-Qur’an.

15.  Ilmu Amtsal Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an.



16.  Ilmu Jidal Al-Qur’an
Yaitu ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al-Qur’an kepada kaum musyrikin dan lain-lain.

17.  Ilmu Adab al-Tilawah Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca Al-Qur’an. Suatu kesusilaan, kesopanan, dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca Al-Qur’an.

 BAB III
PENUTUP


A.             KESIMPULAN
Dari uraian materi tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu:

Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur, dan injil yang diturunkan melalui para rasul.

Secara garis besar ilmu Al-Qur’an terbagi dua, yaitu:
1.        Ilmu  yang berhubungan dengan riwayat semata-mata.
2.        Ilmu yang berhubungan dengan dirayah.

Ilmu-ilmu pokok dalam mempelajari Al-Qur’an diantaranya meliputi:
1.      Ilmu Mawathin al-Nuzul
2.      Ilmu Tawarikh al-Nuzul
3.      Ilmu Asbab al-Nuzul
4.      Ilmu Qira’at
5.      Ilmu Tajwid
6.      Ilmu Gharib Al-Qur’an
7.      Ilmu I’rabil Qur’an
8.      Ilmu Wujuh wa al-Nazhar
9.      Ilmu Ma’rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih
10.  Ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh
11.  Ilmu Bada’i Al-Qur’an
12.  Ilmu I’daz Al-Qur’an
13.  Ilmu Tanasub Ayat Al-Qur’an
14.  Ilmu Aqsam Al-Qur’an
15.  Ilmu Amtsal Al-Qur’an
16.  Ilmu Jidal Al-Qur’an
17.  Ilmu Adab al-Tilawah Al-Qur’an

B.             SARAN

Apabila anda ingin mengambil pelajaran dari Al-Qur’an, maka pusatkanlah hati dan pikiran anda di saat membaca dan mendengarnya. Dan pasanglah pendengaran anda baik-baik karena Allah berfirman ”Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya”.

DAFTAR PUSTAKA

Agil Husin, Said. 2005. Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Ciputat Press.

Nata, Abuddin. 2000. A-Qur’an dan Hadits, Jakarta: PT Raja Grafindo.







[1]               Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A., Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Cetakan IV, Ciputat Press, 2005, hlm. 3.
[2]               Dr. Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits, Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, hlm. 75.

[3]               Dr. Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits, op.cit., hlm. 80.
[4]               Dr. Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits, op.cit., hlm. 130.
[5]               Qira’at ialah perbedaan lafal-lafal Al-Qur’an, baik menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tersebut.
[6]               Dr. Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits, op.cit., hlm. 137.
[7]               Muhkam ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
[8]               Mutasyabih ialah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
[9]               Mufassir yaitu seorang yang mengartikan sebuah ayat dalam arti yang lain atau arti yang mirip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar