TUGAS MANDIRI
ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU AL-QUR’AN
(Pendekatan
Pokok dalam Studi Al-Qur’an)
Dosen Pengampu : Dra. Siti Nurjanah, M.Ag
D I S U S U N O L
E H
Nama : Tuti Mufarokah
NPM : 1179508
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TA. 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya
segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta
ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita
serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-Nya pula,
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dengan judul “Pendekatan Pokok Dalam Studi Al-Qur’an” sebagai tugas mandiri
dari mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Akhirnya
penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya
penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang
membutuhkannya.
Metro, 11 Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an
B.
Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an:
a)
Tema-tema Pokok Al-Qur’an
b)
Ilmu-ilmu Al-Qur’an
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai pedoman bagi manusia dalam menata
kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan bathin, di dunia dan
akhirat kelak. Ada beberapa ilmu yang dapat dipakai untuk memahami Al-Qur’an. Dalam
makalah ini akan dibahas pokok-pokok materi mengenai Al-Qur’an, yaitu tentang
Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan latar belakang tersebut diatas, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan
masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1.2.1
Apa pengertian Al-Qur’an?
1.2.2
Apa saja lingkup materi pendekatan studi Al-Qur’an?
1.3
Tujuan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.3.1
Untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Metodologi
Studi Islam.
1.3.2
Untuk mengetahui pembahasan dan pengertian Al-Qur’an.
1.3.3
Untuk menambah wawasan pembaca maupun pemakalah
mengenai studi Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam
dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk
tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, serta manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran
Islam secara sempurna, diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan
konsisten.[1]
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
melalui perantaraan Malaikat Jibril.
B.
Pedekatan Pokok dalam Studi
Al-Qur’an
a) Tema-tema Pokok Al-Qur’an
Yang dimaksud dengan tema-tema pokok
Al-Qur’an adalah suatu cara penafsiran Al-Qur’an dengan menghimpun ayat-ayat
Al-Qur’an yang berbeda-beda dalam surat Al-Qur’an yang berkaitan dengan topik
tertentu.[2]
Tema-tema pokok Al-Qur’an meliputi:[3]
a. Keadilan
b. Musyawarah
c. Perdamaian
d. Konsep Ibadah
e. Konsep Manusia
f.
Konsep Kerja
b) Ilmu-ilmu Al-Qur’an
Ilmu-ilmu Al-Qur’an adalah
ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan
membahas Al-Qur’an.[4]
Secara garis besar ilmu Al-Qur’an terbagi dua, yaitu:
1. Ilmu yang berhubungan
dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas tentang macam-macam qira’at[5],
tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan secara
mendalam.
Berikut ini akan dijelaskan ilmu-ilmu
Al-Qur’an yang pokok-pokok saja sebagai berikut:[6]
1. Ilmu Mawathin al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat,
masanya, awal dan akhirnya.
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat
dan tertib turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan
tertib turun surat dengan sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul
Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.
4. Ilmu Qira’at
Yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa qira’at (bacaan Al-Qur’an yang diterima dari Rasulullah SAW)
5. Ilmu Tajwid
Yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Qur’an, tempat
mulai dan pemberhentiannya, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu.
6. Ilmu Gharib Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang
tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan
sehari-hari. Ilmu ini menerangkan kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.
7. Ilmu I’rabil Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan baris Al-Qur’an dan kedudukan
lafal dalam ta’bir (susunan kalimat).
8. Ilmu Wujuh wa
al-Nazhar
Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an yang banyak
arti; menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat.
9. Ilmu Ma’rifat
al-Muhkam wa al-Mutasyabih
Yaitu ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam[7]
dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih.[8]
10. Ilmu al-Nasikh wa
al-Mansukh
Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufassir.[9]
11. Ilmu Bada’i Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang membahas keindahan-keindahan Al-Qur’an.
12. Ilmu I’daz Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur
Al-Qur’an, sehingga ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli
bahasa Arab.
13. Ilmu Tanasub Ayat
Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat
dengan ayat sebelum dan sesudahnya.
14. Ilmu Aqsam Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah
Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam Al-Qur’an.
15. Ilmu Amtsal Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada
dalam Al-Qur’an.
16. Ilmu Jidal Al-Qur’an
Yaitu ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan
Al-Qur’an kepada kaum musyrikin dan lain-lain.
17. Ilmu Adab al-Tilawah
Al-Qur’an
Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus
dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca Al-Qur’an. Suatu kesusilaan,
kesopanan, dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca Al-Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian materi tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu:
Al-Quran
adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh
umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang
terakhir setelah kitab taurat, zabur, dan injil yang diturunkan melalui para
rasul.
Secara
garis besar ilmu Al-Qur’an terbagi dua, yaitu:
1.
Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata.
2.
Ilmu yang berhubungan
dengan dirayah.
Ilmu-ilmu pokok dalam mempelajari Al-Qur’an diantaranya meliputi:
1. Ilmu Mawathin al-Nuzul
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul
3. Ilmu Asbab al-Nuzul
4. Ilmu Qira’at
5. Ilmu Tajwid
6. Ilmu Gharib Al-Qur’an
7. Ilmu I’rabil Qur’an
8. Ilmu Wujuh wa
al-Nazhar
9. Ilmu Ma’rifat
al-Muhkam wa al-Mutasyabih
10. Ilmu al-Nasikh wa
al-Mansukh
11. Ilmu Bada’i Al-Qur’an
12. Ilmu I’daz Al-Qur’an
13. Ilmu Tanasub Ayat
Al-Qur’an
14. Ilmu Aqsam Al-Qur’an
15. Ilmu Amtsal Al-Qur’an
16. Ilmu Jidal Al-Qur’an
17. Ilmu Adab al-Tilawah
Al-Qur’an
B.
SARAN
Apabila anda ingin mengambil pelajaran dari Al-Qur’an,
maka pusatkanlah hati dan pikiran anda di saat membaca dan mendengarnya. Dan
pasanglah pendengaran anda baik-baik karena Allah berfirman ”Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang
mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya”.
DAFTAR PUSTAKA
Agil Husin, Said. 2005. Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
Ciputat Press.
Nata, Abuddin. 2000. A-Qur’an dan Hadits, Jakarta: PT Raja
Grafindo.
[1]
Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A., Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
Cetakan IV, Ciputat Press, 2005, hlm. 3.
[2] Dr.
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits,
Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, hlm. 75.
[3] Dr.
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits,
op.cit., hlm. 80.
[4] Dr.
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits,
op.cit., hlm. 130.
[5] Qira’at
ialah perbedaan lafal-lafal Al-Qur’an, baik menyangkut huruf-hurufnya maupun
cara pengucapan huruf-huruf tersebut.
[6] Dr.
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur’an dan Hadits,
op.cit., hlm. 137.
[8] Mutasyabih
ialah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan
arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau
ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang
berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari
kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
[9] Mufassir
yaitu seorang yang mengartikan sebuah ayat dalam arti yang lain atau arti yang
mirip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar