Ibid.
Cara
penulisannya miring, kaya gini --- Ibid.
Dipakai buat
menulis/merujuk kepada sumber catatan kaki yg berada tepat di atasnya
Sumber yang
dirujuk yaitu buku, jurnal, makalah ilmiah, dan semua jenis sumber.
Contoh:
1.
Giddens, The Third Way, (Jakarta: Gramedia, 2003), Hlm 3
2.
Ibid.
3.
Ibid., Hlm 16
Jadi pada
contoh di atas pertama kita mengutip dari buku Giddens di halaman 3, kemudian
pada saat kita sedang menulis eh kita mengutip lagi yg ada di buku Giddens tapi
halamannya masih sama (di halaman 3 tadi), jadi yg kedua kita tinggal pakai Ibid.
Setelah itu kita menulis lagi kemudian kita kutip lagi dari tuh buku Giddens,
tapi sekarang kata-kata yg kita kutip itu ada di halaman 16 dari buku Third Way
itu, jadi pas yg ketiga tetap boleh kita tulis Ibid lagi tapi kemudian
ditambah halaman 16 (halaman yg kita kutip td).
Kita lihat
penggunaan Ibid di atas, kita pake Ibid karena tidak ada sumber
lain yg menyelinginya (bahasa enaknya gak ada yg nyelak). Jadi kutipan 1,2,3
karena kita masih satu sumber buku yaitu Giddens, ya jadi kita pake Ibid saja.
Dan satu lagi, Ibid ini boleh dipake qo buat selain buku, jadi jurnal,
makalah, dll boleh asal tidak ada sumber yg menyelinginya, ok.
Op.Cit.
Cara
penulisannya miring, kaya gini --- Op.Cit.
Dipakai buat
menulis/merujuk kepada sumber yg sudah dituliskan sebelumnya, bisa karena sudah
diselingi dgn sumber lain.
Sumber yang
dirujuk yaitu khusus buku.
Penulisannya
yakni: Nama Pengarang, Op.Cit., Hlm
Contoh:
1.
Giddens, The Third Way, (Jakarta: Gramedia, 2003), Hlm 124
2.
Soekanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Gramedia, 2000), Hlm 20
3.
Giddens, Op.Cit., Hlm 145
4.
Arif Satria, Ekologi Politik Nelayan, (Yogyakarta: LKIS), Hlm 13
5.
Giddens, Op.Cit., Hlm. 16
6.
Soekanto, Op.Cit., Hlm 17
Pada contoh
di atas pada catatan kaki nomor 3 kita pake Op.Cit. Karena sumber
giddens dipertama udah diselingin sumber lain (dalam kasus ini diselingi oleh
buku Soekanto), maka penulisan di nomor tiga kita pake Op.Cit.
Kasus serupa
juga ditulis di catatan kaki nomor 5 dan 6. Coba perhatikan dan rasakan
bagaimana penggunaan Op.Cit. Itu, lihat selalu ada sumber lain yang
menyelingi terlebih dahulu kan, jadi ga tepat di bawahnya.
Loc.Cit.
Penulisannya
--- Loc.Cit.,
Intinya Loc.Cit
penggunaannya sama seperti Op.Cit., tapi kalau Loc.Cit., ini
khusus sumber selain buku, jadi bisa jurnal, makalah, dan lainnya.
Dan juga
penggunaannya jika ada sumber lain yg menyelinginya
Contoh:
1.
Zulfikri, “Involusi Perikanan” Jurnal Masyarakat, 2010, Hlm 125
2.
Arif Satria, Ekologi Politik Nelayan, (Yogyakarta: LKIS), Hlm 13
3.
Zulfikri, Loc.Cit., Hlm 135
4.
Soekanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Gramedia, 2000), Hlm 20
5.
Zulfikri, Loc.Cit., Hlm 136
Kita lihat
sama bukan seperti op.cit., bedanya karena kita merujuk dari selain buku
(jurnal, makalah, koran, dll) dan diselingi sumber lain, jadi kita pake Loc.Cit.
Contoh
Penggunaan Catatan Kaki Yg Kompleks:
1.
Giddens, The Third Way, (Jakarta: Gramedia, 2003), Hlm 124
2.
Soekanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Gramedia, 2000), Hlm 20
3.
Giddens, Op.Cit., Hlm 145
4.
Arif Satria, Ekologi Politik Nelayan, (Yogyakarta: LKIS), Hlm 13.
5.
Ibid.
6.
Giddens, Op.Cit., Hlm 16
7.
Zulfikri, “Involusi Perikanan” Jurnal Masyarakat, 2010, Hlm 125
8.
Ibid., Hlm 133
9.
Soekanto, Op.Cit., Hlm 17
10. Alvin
So, Teori Perubahan Sosial, (Jakarta: LP3ES, 2000), Hlm 8
11.
Zulfikri, Loc.Cit., Hlm 136
12. Alvin
So, Op.Cit.
SUMBER
Http://myfikr.wordpress.com/2011/07/09/penggunaan-ibid-op-cit-dan-loc-cit/
0 komentar:
Posting Komentar